Klik Batavia
Saturday, June 22, 2019
Saturday, January 20, 2018
Jakarta-Bogor Naik KRL.
Jakarta-Bogor Naik KRL.
Dari semenjak jaman Gubernur Jendral Gustaf von Imhoff di pertengahan abad ke 18 Bogor adalah tempat peristirahatan yang sejuk dan menjadi tujuan wisata. Walaupun hawanya sekarang sudah tidak sejuk lagi, tetapi tetap saja menjadi tujuan wisata. Akibatnya setiap hari Sabtu dan Minggu lalu-lintas di kota ini menderita kemacetan yang sangat parah
Dulu di Batavia orang belum mengenal bahwa air minum harus di masak sebelum di minum. Di Batavia orang masih mengambil air minum dari Kali Ciliwung yang kotor. Air sungai itu diendapkan kotorannya dan langsung diminum tanpa di masak terlebih dulu sehingga banyak orang yang sakit perut. Air yang dianggap sangat bersih dan bebas dari penyakit adalah dari Bogor. Jadi selain memberi image kota wisata juga kota hujan yang bersih.
Dulu di Batavia orang belum mengenal bahwa air minum harus di masak sebelum di minum. Di Batavia orang masih mengambil air minum dari Kali Ciliwung yang kotor. Air sungai itu diendapkan kotorannya dan langsung diminum tanpa di masak terlebih dulu sehingga banyak orang yang sakit perut. Air yang dianggap sangat bersih dan bebas dari penyakit adalah dari Bogor. Jadi selain memberi image kota wisata juga kota hujan yang bersih.
Bogor semenjak pertengahan abad 19 telah menjadi kota yang penduduknya mulai padat serta perhubungan ke Jakarta menjadi lebih intensif. Sehingga di bangunlah jaringan kereta api. Rel kereta api yang menghubungkan Jakarta-Bogor mulai di buka oleh Nederland-Indische Spoorweg Maatschappij 31 Januari 1873 dengan panjang 55 kilometer. Pada waktu itu Bogor masih merupakan kota kecil dengan stasiun yang dibangun pada tahun 1881. Perhubungan kereta api ini terus berkembang hingga jaman orde baru di mana kereta api di ubah menjadi kereta rangkai listrik atau disingkat KRL yang digerakkan oleh tenaga listrik.
Sekarang dengan keadaan jalan toll yang menghubungkan Jakarta-Bogor setiap hari macet, banyak orang yang memilih transportasi KRL karena lebih cepat. Walaupun harus berdesak-desakan di dalam gerbong, tetapi karena cepat sampai dan harga tiket yang sangat murah, KRL menjadi tumpuan moda transportasi bagi mereka yang tidak ingin terjebak kemacetan. Bayangkan waktu tempuh dari Bogor ke stasiun kota lewat jalan Toll dan kemudian jalan biasa di Jakarta Utara bisa mencapai 3 jam atau lebih. Sedang dengan KRL hanya 1,5 jam.
Penumpang yang berdesak-desakan didalam kereta api bukan hanya di hari kerja, juga dihari libur karena stasiun di kedua ujung jalur kereta api terletak tempat pariwisata. Di Ujung selatan yaitu di stasiun bogor terletak di dekat kebun raya bogor yang di bangun oleh Gustaf von Imhoff dimana terdapat berbagai macam tetumbuhan di Nusantara, bahkan yang berada di dalam hutan sumatra pun terdapat disini seperti bunga bangkai. Selain itu juga terdapat istana presiden yang dulunya merupakan kantor Daendels Gubernur Jendral di awal abad 19. Sekarang, karena Presiden Indonesia sering menggunakan istana ini di hari libur, dan melakukan kegiatan jalan-jalan atau naik sepeda seperti di hari car-free day, maka setiap hari libur Bogor selalu ramai. Orang Jakarta banyak yang berkunjung ke Bogor dan memilih menggunakan KRL untuk menghindari kemacetan di jalan tol.
Sebaliknya diujung utara yaitu stasiun kota yang terletak di kota tua Jakarta yang merupakan tempat wisata. Di hari libur banyak orang Bogor yang senang berjalan-jalan di kota tua yang bersejarah. Selain terdapat Museum Sejarah Jakarta juga terdapat museum bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Wayang, Museum tekstil, Toko Merah, jembatan ayam, museum bahari yang sangat penting bagi pendidikan bagi generasi muda.
Sebaliknya diujung utara yaitu stasiun kota yang terletak di kota tua Jakarta yang merupakan tempat wisata. Di hari libur banyak orang Bogor yang senang berjalan-jalan di kota tua yang bersejarah. Selain terdapat Museum Sejarah Jakarta juga terdapat museum bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Wayang, Museum tekstil, Toko Merah, jembatan ayam, museum bahari yang sangat penting bagi pendidikan bagi generasi muda.
Di tahun 1990an hingga 2010an, karena jumlah penumpang sangat banyak maka diantara penumpang ini ada yang naik keatap gerbong. Karena duduk di atas atap gerbong sangat berbahaya, akhirnya pihak menajemen KRL meletakkan kawat berduri di atap gerbong agar tidak ada penumpang yang duduk disitu. Pada waktu itu ada dua macam KRL, yang pertama KRL Pakuan yang ber AC dan tidak berhenti di semua stasiun tetapi harga tiket mahal sampai Rp 11.000. Yang kedua adalah KRL ekonomi yang berhenti di semua stasiun, harga tiketnya murah hanya Rp 2.500 tetapi pintu terbuka terus, tidak ber AC gerbongnya jelek dan penuh dengan pengamen dan pengemis. Tentu saja KRL jenis ini sangat tidak aman karena banyak pencopet dan garong. Selain itu keadaan stasiunnya juga sangat jelek karena banyak pengamen, pengemis, pedagang kaki lima yang sangat tidak tertib.
Tetapi keadaan itu saat ini sudah berubah. KRL sekarang hanya ada satu macam yang berhenti di setiap stasiun, tetapi gerbongnya ber AC, bersih dan aman karena di dalamnya terdapat satpam yang berseliweran. Harga tiketnya murah Rp 5.000,- untuk bepergian dari Bogor ke Jakarta kota. Pengamen, pedagang asongan dan pengemis dilarang masuk ke dalam gerbong. Tidak ada lagi penumpang diatas gerbong semua masuk kedalam gerbong yang pintunya tertutup dan ber AC. Apalagi di dalam gerbong, di dalam stasiun sudah tidak ada lagi pengamen, pengemis dan pedagang asongan. Sebagai gantinya adalah di stasiun terdapat Indomart, café starbucks, KFC dan yang lain. Keadaan stasiunpun berubah secara total karena sekarang bersih dan aman, jadi stasiun-stasiun antara Bogor – Jakarta menjadi tempat yang elite. Tiketpun sekarang secara elektronik dan melewati gerbang elektronik yang di jaga satpam. Sungguh, masuk kedalam stasiun serasa masuk kedalam mall.
Di stasiun bogor disediakan tempat parkir yang sangat luas tetapi aman. Sehingga orang bogor lebih senang naik mobil atau motor ke stasiun dan parkir disana, kemudian naik KRL ke kantornya di Jakarta. Mereka pulang ke Bogor pada malam harinya dengan naik KRL dan kemudian dengan mobil atau motor pulang ke rumah. Dengan demikian mereka tidak terjebak dalam kemacetan Lalu Lintas dan menghemat biaya. Itulah mengapa pada pagi dan sore hari gerbong KRL dipadati oleh para penumpang. Hebatnya para penumpang selalu mengalah kepada orang tua, orang hamil dan orang cacat untuk memberikan tempat duduknya. Di dalam gerbong juga disediakan kursi untuk mereka yang berkebutuhan khusus. Di Stasiun bogor ada ojek, tetapi bukan sembarang ojek, mereka terdaftar di stasiun Bogor dan memakai seragam. Tetapi awas, jika anda seorang perokok jangan coba-coba merokok didalam kereta, akan ditegur penumpang yang lain karena ada larangan merokok di dalam gerbong.
Bagi anda yang belum pernah naik KRL Bogor-Jakarta, mengapa tidak mencobanya? Anda akan merasakan pengalaman yang istimewa karena berada di stasiun tua seperti stasiun Bogor, Manggarai, dan Stasiun Kota, tetapi dengan fasilitas pelayanan yang modern. Sampai ketemu disana
Wednesday, February 10, 2016
Kota yang Indah
Tijgersgracht
Bukan suatu yang berlebihan jika para penyair memuja kota Batavia karena kanal-kanalnya yang ramai untuk arteri transportasi. Juga bukan suatu kebetulan bahwa kanal utama kota sebagian besar dibaptis dengan nama yang berasal dari dunia hewan tropis. Ada kanal buaya, singa, badak, macan dan kerbau yang semuanya terhubung menjadi kanal lalu-lintas. Batavia adalah kota yang dibangun dengan model “Vaderlandsch”, dengan sungai besar sebagai kanal utama yang terletak ditengah diantara kanal-kanal dan konstruksi batubata.
Sungai besar tadi adalah sungai Ciliwung yang memiliki enam belas anak sungai, mengalir dari pegunungan yang biru, dengan air jernih penuh berkah. Batavia dibangun berdasarkan rencana yang solid. Sehingga tidak seperti Amsterdam, disini tidak ada aliran kanal yang berkelak-kelok.
Kanal-kanal Batavia, kecuali Kanal yang Lingkar ke Castle, merupakan potong-potongan yang masing-masing persegi panjang dan didistribusikan pada seluruh paralellogrammen kota yang benar-benar teduh karena pohon-pohon di sepanjang kanal. Kota ini dibangun di atas medan aluvial dan rawa, dan, setelah dipilih tempatnya, direncanakan oleh majelis kanal dan saluran air, dengan memperhitungkan aliran air, kanal-kanal ini juga dapat dipakai lalu lintas diatas air. Untuk kepentingan perdagangan di sini semua bangunan penting diberi halaman dan memperbaiki ketinggian pada jalan-jalan kota menjadi Batavia baru .
Seperti di kota di Cape Colony (semenanjung Harapan) yang banyak yang terkenal diseluruh dunia memiliki nama-nama Belanda. Melihat itu, sebenarnya nama binatang tropis pada Kanal-kanal Batavia adalah penamaan yang salah kaprah. Harus diakui Sejarah yang kota ini bercerita tentang kenyataan bahwa kota ini berada pada lingkungan yang dulu masih hutan belantara penuh dengan binatang liar seperti buaya, badak, dan harimau, dan berubah menjadi perkotaan. Buaya misalnya, tidak hanya senang di daerah pedalaman, tetapi juga di kota. Dulu ketika Gubernur Jendral Carpentier kembali dari berburu, sesudah tiba di kota mendapati kuda yang sedang dimandikan di seret buaya ke kedalaman. Orang yang memandikan kuda itu hanya terbengong dan kemudian tergelincir. Sebagai balasannya pada tanggal 10 Agustus 1641 kanal di belakang gerbang Amsterdam, ada buaya tertangkap. Prajurit yang menangkap juga menemukan telur yang besar.
Alam memang sering membahayakan manusia. Pada 1692, tiga tentara digigit dan dianiaya buaya. Buaya itu kemudian ditangkap dan digantung. Binatang rakasa ini melawan dengan kaki belakang dan ekor yang kuat, menghantam tiang. "Ini," tulis penulis sejarah nakal, "adalah contoh pertama yang saya temui ada buaya di hukum di tiang gantungan.
Ada juga kanal kerbau. Di kota dengan beberapa penduduk asli disekitarnya yang bertani bukan hal yang aneh karena biasanya kerbau itu diperlukan untuk menarik bajak. Tetapi ada kanal yang diberi nama badak liar, itu baru aneh. Pada 1661 ditangkap oleh beberapa penduduk asli seekor badak di sekitar dinding benteng. Sedang kanal singa diambil dari nama binatang yang bukan asli di pulau ini, tetapi dibawa dari semenanjung Harapan untuk kebun binatang di istana. Satu dari antaranya lolos dari kandang dan kemudian ditembak oleh kapten Winkelerzand.
Namun, yang paling sering adalah pemberitahuan fragmentaris tentang harimau. Menurutnya selagi kecil binatang ini tidak begitu berbahaya ukurannya kecil dan indah seperti seekor anjing. Namun harimau benar-benar tidak boleh untuk bermain-main. Setengah abad setelah berdirinya kota mereka begitu banyak binatang ini di sekitarnya. Orang berharap binatang ini terjebak dalam lubang dan kemudiandapat dibunuh. Menurut catatan ada seekor harimau besar, orang menyebutnya sebagai harimau hitam, mungkin yang maksud adalah panter. Pada tahun 1659, seorang Melayu penebang kayu datang bercerita tentang harimau yang mengamuk ketika para budak malam itu sedang duduk di sekitar api dan kemudian lari kedalam hutan. Kejadian ini letaknya tidak jauh dari kota tepatnya di Ancol. Kemudian ada orang Tionghoa yang datang dan berhasil menangkapnya, orang ini mendapat selusin real sebagai hadiah.
Sungai besar tadi adalah sungai Ciliwung yang memiliki enam belas anak sungai, mengalir dari pegunungan yang biru, dengan air jernih penuh berkah. Batavia dibangun berdasarkan rencana yang solid. Sehingga tidak seperti Amsterdam, disini tidak ada aliran kanal yang berkelak-kelok.
Kanal-kanal Batavia, kecuali Kanal yang Lingkar ke Castle, merupakan potong-potongan yang masing-masing persegi panjang dan didistribusikan pada seluruh paralellogrammen kota yang benar-benar teduh karena pohon-pohon di sepanjang kanal. Kota ini dibangun di atas medan aluvial dan rawa, dan, setelah dipilih tempatnya, direncanakan oleh majelis kanal dan saluran air, dengan memperhitungkan aliran air, kanal-kanal ini juga dapat dipakai lalu lintas diatas air. Untuk kepentingan perdagangan di sini semua bangunan penting diberi halaman dan memperbaiki ketinggian pada jalan-jalan kota menjadi Batavia baru .
Seperti di kota di Cape Colony (semenanjung Harapan) yang banyak yang terkenal diseluruh dunia memiliki nama-nama Belanda. Melihat itu, sebenarnya nama binatang tropis pada Kanal-kanal Batavia adalah penamaan yang salah kaprah. Harus diakui Sejarah yang kota ini bercerita tentang kenyataan bahwa kota ini berada pada lingkungan yang dulu masih hutan belantara penuh dengan binatang liar seperti buaya, badak, dan harimau, dan berubah menjadi perkotaan. Buaya misalnya, tidak hanya senang di daerah pedalaman, tetapi juga di kota. Dulu ketika Gubernur Jendral Carpentier kembali dari berburu, sesudah tiba di kota mendapati kuda yang sedang dimandikan di seret buaya ke kedalaman. Orang yang memandikan kuda itu hanya terbengong dan kemudian tergelincir. Sebagai balasannya pada tanggal 10 Agustus 1641 kanal di belakang gerbang Amsterdam, ada buaya tertangkap. Prajurit yang menangkap juga menemukan telur yang besar.
Alam memang sering membahayakan manusia. Pada 1692, tiga tentara digigit dan dianiaya buaya. Buaya itu kemudian ditangkap dan digantung. Binatang rakasa ini melawan dengan kaki belakang dan ekor yang kuat, menghantam tiang. "Ini," tulis penulis sejarah nakal, "adalah contoh pertama yang saya temui ada buaya di hukum di tiang gantungan.
Ada juga kanal kerbau. Di kota dengan beberapa penduduk asli disekitarnya yang bertani bukan hal yang aneh karena biasanya kerbau itu diperlukan untuk menarik bajak. Tetapi ada kanal yang diberi nama badak liar, itu baru aneh. Pada 1661 ditangkap oleh beberapa penduduk asli seekor badak di sekitar dinding benteng. Sedang kanal singa diambil dari nama binatang yang bukan asli di pulau ini, tetapi dibawa dari semenanjung Harapan untuk kebun binatang di istana. Satu dari antaranya lolos dari kandang dan kemudian ditembak oleh kapten Winkelerzand.
Namun, yang paling sering adalah pemberitahuan fragmentaris tentang harimau. Menurutnya selagi kecil binatang ini tidak begitu berbahaya ukurannya kecil dan indah seperti seekor anjing. Namun harimau benar-benar tidak boleh untuk bermain-main. Setengah abad setelah berdirinya kota mereka begitu banyak binatang ini di sekitarnya. Orang berharap binatang ini terjebak dalam lubang dan kemudiandapat dibunuh. Menurut catatan ada seekor harimau besar, orang menyebutnya sebagai harimau hitam, mungkin yang maksud adalah panter. Pada tahun 1659, seorang Melayu penebang kayu datang bercerita tentang harimau yang mengamuk ketika para budak malam itu sedang duduk di sekitar api dan kemudian lari kedalam hutan. Kejadian ini letaknya tidak jauh dari kota tepatnya di Ancol. Kemudian ada orang Tionghoa yang datang dan berhasil menangkapnya, orang ini mendapat selusin real sebagai hadiah.
Sunday, November 22, 2015
Matahari di Atas Batavia
Klik Batavia adalah website yang komplit tentang Batavia. Maka dari itu kurang lengkap kalau tidak ada novel yang bercerita tentang kota tua ini, menjadikannya panggung yang menegangkan dan sekaligus romantis.
Novel ini diangkat dari kehidupan nyata di Batavia, penelitian sejarah kota ini pada tahun 1737-1740 dimana mayoritas penduduk kota adalah orang Tionghoa dan yang memerintah adalah orang Belanda. Kehidupan Batavia pada saat itu sangat religius dengan dominasi kehidupan gereja protestan Kalvinis. Sebaliknya kehidupan dipecinan yang berada diluar tembok kota adalah agama kelenteng.
Novel ini mengangkat kisah seorang sinshe yang bertugas di rumah sakit Tionghoa, sayang rumah sakit itu sudah diruntuhkan tanpa bekas dan sudah dilupakan orang. Diceritakan percintaan antara seorang sinshe dengan gadis berdarah campuran Belanda - Tionghoa. Latar belakang percintaan mereka adalah peristiwa 1740 yang mana Batavia di serang orang Tionghoa dibawah pimpinan Khe Panjang dan peristiwa pembantaian orang Tionghoa.
Ditulis oleh seorang sejarahwan dan penulis yang lagi naik daun Chen Ming Sien, akan bertutur dalam cerita bersambung. Novel ini sebuah gebrakan dari bentuk novel tradisional yang satu arah. Sebaliknya novel ini dua arah dimana pembaca dapat memberi komentar dan saling berkomentar serta berdiskusi.
Untuk membaca ceritanya? Silahkan Klik Disini.
Novel ini diangkat dari kehidupan nyata di Batavia, penelitian sejarah kota ini pada tahun 1737-1740 dimana mayoritas penduduk kota adalah orang Tionghoa dan yang memerintah adalah orang Belanda. Kehidupan Batavia pada saat itu sangat religius dengan dominasi kehidupan gereja protestan Kalvinis. Sebaliknya kehidupan dipecinan yang berada diluar tembok kota adalah agama kelenteng.
Novel ini mengangkat kisah seorang sinshe yang bertugas di rumah sakit Tionghoa, sayang rumah sakit itu sudah diruntuhkan tanpa bekas dan sudah dilupakan orang. Diceritakan percintaan antara seorang sinshe dengan gadis berdarah campuran Belanda - Tionghoa. Latar belakang percintaan mereka adalah peristiwa 1740 yang mana Batavia di serang orang Tionghoa dibawah pimpinan Khe Panjang dan peristiwa pembantaian orang Tionghoa.
Ditulis oleh seorang sejarahwan dan penulis yang lagi naik daun Chen Ming Sien, akan bertutur dalam cerita bersambung. Novel ini sebuah gebrakan dari bentuk novel tradisional yang satu arah. Sebaliknya novel ini dua arah dimana pembaca dapat memberi komentar dan saling berkomentar serta berdiskusi.
Untuk membaca ceritanya? Silahkan Klik Disini.
Rumah Sakit Tionghoa di Batavia
Tourism-Biz
Tourism-Biz adalah wadah untuk promosi bisnis pariwisata di Indonesia, baik bisnis pariwisata yang baru atau pun yang lama. Misalnya anda membuka restauran atau toko oleh-oleh (gift-shop), untuk bisa terkenal tempat yang paling tepat adalah disini karena website kami banyak dikunjungi orang dari dalam maupun luar negeri.
Demikian pula jika anda membuka bisnis travel, car rental, tidak cukup anda hanya membuka website atau memiliki laman di face book. Bisnis anda perlu dikenal banyak orang. Karena itu, kami menyediakan tempat yang tepat untuk promosi.
Bagi pemerintah daerah yang ingin agar pariwisata di daerahnya berhasil, perlu promosi pariwisata. Pariwisata adalah masa depan Indonesia karena negara kita luas dan indah, sayang pariwisatanya belum berkembang dengan baik.
Demikian pula jika anda membuka bisnis travel, car rental, tidak cukup anda hanya membuka website atau memiliki laman di face book. Bisnis anda perlu dikenal banyak orang. Karena itu, kami menyediakan tempat yang tepat untuk promosi.
Bagi pemerintah daerah yang ingin agar pariwisata di daerahnya berhasil, perlu promosi pariwisata. Pariwisata adalah masa depan Indonesia karena negara kita luas dan indah, sayang pariwisatanya belum berkembang dengan baik.
Untuk promosi pariwisata kami mewadahinya dalam website kami, jika anda tertarik silahkan klik disini.
Arsitektur
Batavia atau kota lama Jakarta merupakan kota yang dirancang oleh Belanda dan dilaksanakan oleh pemborong orang Tionghoa. Karena itu kota ini memiliki arsitektur yang sangat unik. Walaupun banyak bangunan kuno yang diruntuhkan, masih ada bangunan-bangunan lama yang mampu mengungkap semua keunikannya. Silahkan mengikutinya.
Perencanaan
Perencanaan kota adalah hal biasa kita dengar, tetapi semua itu tentang bagian kota yang baru. Perencanaan kota lama sangat jarang di lakukan di Indonesia. Karena itu kami mengangkat menu ini untuk perencanaan kota lama, khususnya Jakarta, secara lebih serius. Ini untuk meneriakkan kepada pemerintah betapa pentingnya perencanaan ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)