Sunday, February 8, 2015

Akupuntur – Tusuk Jarum di Jakarta

Kalau kita berbicara tentang Batavia, rasanya tidak lengkap kalau tidak ngobrol soal pengobatan dan toko obat tradisional Tionghoa yang sudah dikenal luas dan dipergunakan oleh semua orang. Pengobatan dan obat tradisional Tionghoa sudah dikenal sejak orang Tionghoa berada di pulau Jawa bahkan lebih tua kota Batavia itu sendiri. Bahkan sekarang tatkala pengobatan modern telah dikenal luas, banyak orang yang masih mencari kesembuhan dengan Pengobatan dan obat tradisional Tionghoa. Seakan dua hal ini sudah mendarah daging dihati masyarakat. Lebih dari itu telah dikembangkan dengan peralatan modern. Kali ini kita akan ngobrol soal Akupuntur - Tusuk Jarum, cara pengobatan Tionghoa.  
 
Tusuk Jarum adalah cara pengobatan Tionghoa yang sudah dikenal sejak dulu saking lamanya sampai orang tidak tahu kapan persisnya dikenal Tusuk Jarum. Ahli-ahli sejarah pengobatan Tionghoa mengatakan tusuk jarum sudah ada semenjak kaisar Shennong yang hidup 5000 tahun yang lalu. Kemudian pengetahuan tentang pengobatan ini menyebar ke beberapa bagian Asia termasuk Batavia dibawa pendatang Tionghoa. Sekarang pengobatan ini sudah dikenal diseluruh dunia dan dikembangkan lebih jauh di Negara-negara maju.
 
Pada dasarnya Tusuk Jarum adalah menusukkan sejumlah jarum dipermukaan kulit tepat pada titik Qi atau nafas kehidupan. Titik-titik ini hanya bisa dibaca oleh seorang Sin-she. Dengan menusukkan jarum pada titik Qi dengan tepat penyakit akan dapat diobati. Pengobatan tusuk jarum ini tidak hanya dipakai untuk pengobatan penyakit ringan seperti sendi yang pegal linu, tetapi sampai dengan penyakit stroke yang berat sekalipun. Tidak hanya dengan menusukkan jarum dipermukaan kulit yang merupakan titik Qi, jarum-jarum itu juga digetarkan perlahan supaya penderita sakit merasakan aliran nafas kehidupan keseluruh tubuh sehingga sembuh. Jarum-jarum tadi digerakkan dengan alat khusus dan di hitung waktu lamanya. Biasanya selama setengah jam. Alat penggetar penuh dengan kabel yang ujungnya dijepit ke ujung jarum. Terus bagaimana cara menggetarkan jarum dijaman dulu sebelum ada listrik? Jarum-jarum tadi diputar sekali waktu dengan tangan.
 
Sebelum melakukan tusuk jarum seorang Sin-she akan memeriksa denyut jantung dan tekanan darah sehingga diketahui kondisi si pasien sebelum diobati. Memeriksa denyut jantung sudah dilakukan sejak dulu oleh Sin-She di Tiongkok. 
 
Jarum-jarum yang dipakai untuk menusuk sangat tipis tapi panjang, kira-kira tiga centimeter. Jarum itu selalu baru sehingga pasien tidak akan tertular penyakit seperti aids. Ketika jarum itu di masukkan ke kulit terasa sakit sedikit seperti digigit semut, tetapi setelah masuk kepermukaan kulit dan digetarkan perlahan dengan vibrator, seorang pasien bisa tertidur nyenyak karena santai dan nyaman. Saking enaknya ada pasien yang walaupun sudah sembuh tetap rutin tusuk jarum untuk mengembalikan stamina.
 
Dulu di Batavia Sin-She tusuk jarum ada di rumah sakit Tionghoa yang terletak di Rhinoceros Gracht atau sekarang Jalan Tiang Bendera. Sekarang rumah sakit itu sudah tidak ada bekasnya, walaupun dalam kerusuhan 1740 selamat dari kebakaran. Selain itu dulu ada juga sin-she tusuk jarum di Glodok tetapi tidak jelas dimana tempatnya.
 
Sekarang di Kota tua tetap ada pusat tusuk jarum bernama “Yayasan Akupunktur” di Jalan Ketapang Utara I No 21 yang dilayani oleh para Sin-She berpengalaman. Yayasan ini adalah yayasan sosial yang menetapkan harga murah bagi pasiennya dibandingkan dengan Sin-She yang praktek pribadi. Biaya sekali tusuk jarum hanya Lima Puluh Ribu Rupiah. Untuk warga miskin yang membawa surat dari Ketua Rukun Tetangga yang membuktikan bahwa pasien ini tidak mampu, bebas biaya.
 
Masyarakat yang berobat di Yayasan Akupuntur sangat beragam dari berbagai macam suku, agama dan golongan ekonomi dari yang mampu sampai tidak mampu. Hampir setiap hari Yayasan Akupunktur selalu penuh dengan pasien dan dilayani lebih dari sepuluh Sin-She berpengalaman. Selain gedungnya luas tempat parkir juga tersedia di halaman. Balai pengobatan ini buka jam 8:00 sampai jam 12:00, dan buka lagi jam 16:00 sampai jam 18:00. Hari sabtu buka hanya pagi hari saja, sedang Hari Minggu dan Hari besar tutup.
 
Kalau anda ke Jakarta, harus mencoba tusuk jarum di Yayasan Akupuntur, disitulah anda akan merasakan suasana rumah sakit Tionghoa Batavia yang sekarang tinggal kenangan. 


No comments:

Post a Comment