Rumah toko atau ruko adalah tipe bangunan yang ada di seluruh Indonesia bahkan di kota terpencil sekalipun. Dimasa lalu karena keterbatasan konstruksi, hanya dibangun dua lantai. Sedang sekarang ruko ada yang dibangun sampai tiga atau empat lantai. Ruko biasanya bangunan tingkat dua atau lebih yang lantai dasar untuk toko sedang di lantai atasnya untuk rumah tinggal. Ada juga ruko yang hanya satu lantai, bagian depannya untuk toko sedang bagian belakang untuk rumah tinggal. Biasanya tipe bangunan ruko denahnya memanjang ke belakang sampai 30 meter, sedang bagian depan sempit hanya 4 – 5 meter. Ruko hampir tidak punya halaman, kalaupun punya,halaman itupun sempit dan berbatasan dengan jalan dan tentu saja tidak punya pepohonan. Sehingga komplek ruko selalu gersang, panas dan berdebu.
Ruko itu hampir tidak ada yang berdiri sendiri tetapi merupakan rumah deret. Ada yang atapnya memanjang seperti rumah panjang ada juga ruko yang antara ruko atapnya dipisah oleh tembok tetapi tetap satu deret.
Pada ruko-ruko dipecinan yang dibangun beberapa abad yang lalu, tiap-tiap ruko atapnya memiliki ketinggian yang berbeda karena dibangun dalam waktu yang berbeda. Ada kepercayaan bahwa kalau membangun rumah atapnya harus lebih tinggi dari atap sebelah rumah yang sudah ada terlebih dahulu.
Ruko-ruko di kota besar biasanya hanya memiliki pintu dibagian depan. Sehingga jika terjadi kebakaran penghuninya sulit untuk menyelamatkan diri. Pada ruko yang panjang biasanya denahnya memanjang sampai jalan di belakang rumah. Nah, untuk ruko yang ini punya pintu belakang, pintu ini sangat privat dan dari pintu belakang langsung ke ruang keluarga.
Dari toko di ruang depan orang harus lewat lorong gelap untuk sampai di ruang keluarga yang tenang. Di ruang keluarga ini terdapat sumur untuk kebutuhan air sehari-hari. Di atas sumur terbuka sehingga air hujan dapat masuk kedalam sumur. Di sekitar sumur penghuni dapat menanam bunga dalam pot. Ruang keluarga ini terasa dingin dan sejuk. Sangat kontras jika dibandingkan dengan jalan di depan rumah yang sangat panas dan gersang.
Tetapi tidak semua yang kita konotasikan dengan ruko itu untuk toko, ada rumah yang bagian depannya bukan untuk toko tapi ruang tamu. Rumah seperti ini disebut dengan rumah teras. Dibagian depan rumah teras selalu ada teras yang luasnya 1 – 1,5 meter untuk duduk santai disore hari sambil menikmati kopi. Rumah teras bentuknya hampir sama dengan ruko, tetapi pintu bagian depan kecil seperti halnya rumah biasa. Rumah teras ini selalu ada di Asia tenggara di bagian kota yang padat penduduknya. Pintu dan jendelanya selalu memiliki ornament yang indah karena bagian ini adalah satu-satunya yang dapat dilihat dari jalan. Atap rumahnya pun sama dengan ruko yakni berderet atau merupakan deretan rumah dengan satu atap.
Kedua tipe bangunan ini, ruko dan rumah teras banyak ditemui di Batavia, kota tua Jakarta yang padat penduduknya. Keduanya memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan tipe bangunan yang sama di tempat lain. Apa ke khususan dari rumah toko dan rumah teras di Batavia?
No comments:
Post a Comment